Kisah Inspiratif D’Audio, Mengawali Bisnis Audio dari Workshop Garasi

Kisah Inspiratif D’Audio, Mengawali Bisnis Audio dari Workshop Garasi

Interview

20 Agu 2025

Fakhrizal M

Amplifier D'Audio (Sumber: YouTube Logisonic)
Amplifier D'Audio (Sumber: YouTube Logisonic)
Amplifier D'Audio (Sumber: YouTube Logisonic)

Bagi sebagian orang, hobi hanyalah pengisi waktu luang, tetapi ketika didukung oleh pengetahuan, kecintaan, dan dedikasi, hobi bisa melahirkan karya bahkan berkembang menjadi bisnis yang potensial. Itulah yang dilakukan oleh Daud Pranoto, owner merek speaker lokal bernama D’Audio

Bahkan, saking cintanya Daud terhadap hobinya di dunia audio, dia menyulap garasi rumahnya menjadi workshop “mewah” untuk meracik dan mengembangkan produk-produk D’Audio. 

Dalam rangka menuju JIAVS 2025, kami berkesempatan untuk berkunjung ke workshop D’Audio di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan bertemu dengan Daud Pranoto. Banyak hal yang dibagikan dalam interview kami, yang tentunya sangat menginspirasi. Penasaran bagaimana kisah Daud Pranoto dan D’Audio? Simak selengkapnya berikut ini!

Awal Ketertarikan Terhadap Dunia Audio

Daud Pranoto, Owner D'Audio (Sumber: YouTube Logisonic)

Ketertarikan Daud terhadap audio sudah dimulai sejak ia remaja. Bermula dari ayahnya yang seorang lulusan elektronika, Daud mulai tertarik dengan dunia audio dan mengoleksi produk audio dan juga komponen-komponen untuk membuat audio, seperti transistor, resistor, dan lainnya. 

Hal ini semakin berlanjut ketika Daud berkuliah jurusan yang sama dengan ayahnya, yaitu teknik elektronika di Australia. Ia mulai mengenal dan mengoleksi merek-merek speaker ternama, seperti Martin Logan, Mark Levinson, hingga Cyrus. Hingga akhirnya sampai di satu titik yang memaksa Daud untuk menciptakan speaker-nya sendiri. 

“Sampai satu poin, udah gak kuat duitnya. Jadi, yaudah, mulai bikin deh…” ucap Daud kepada kami. 

Pengalaman Membuat Komponen Audio 

Daud sudah membuat berbagai komponen audio sejak berkuliah di Australia sekitar tahun 1998. Bukan hanya membuat, ia juga sempat menjual peralatan audio buatannya dengan nama Soundology, atau singkatan dari Sound and Technology. 

Namun, speaker bukanlah komponen audio pertama yang dibuatnya, melainkan ampifier dan preamplifier. Terlebih, Daud punya ketertarik lebih terhadap amplifier tabung. Bahkan, ia punya tube tester antik yang umurnya sejaman dengan Perang Dunia ke-2. 

Tube Meter (Sumber: YouTube Logisonic)

Barulah setelah sering membuat amplifier dan preamplifier, ia membuat speaker. Bagi Daud, membuat speaker adalah pekerjaan yang mudah dilakukan, tapi paling sulit dieksekusi. Ia mengungkapkan bahwa semua orang bisa saja membuat speaker hanya dengan menyambungkan tweeter dengan kapasitor, atau memberikan sinyal kepada woofer. Namun, membuat suaranya bagus, koheren, dan blend-in, itu merupakan bagian yang tidak mudah.

“Karena kan itu bukan cuma elektronik, kalau speaker itu ada fungsi elektronik dan mekanik. Dan sebetulnya sumber distorsi paling besar dari seluruh audio system adanya di speaker,” lanjut Daud.

Itulah yang menyebabkan Daud tidak terburu-buru dalam menciptakan speaker dan hanya mengerjakan speaker untuk orang-orang yang ia kenal atau yang berdasarkan pesanan saja. Hingga akhirnya motivasi untuk menciptakan merek speaker sendiri itu muncul dan lahirlah D’Audio.

Berdirinya D’Audio Berawal dari Workshop Garasi 

Koleksi Perkakas D'Audio (Sumber: YouTube Logisonic)

D’Audio berdiri di masa-masa covid-19 melanda. Daud yang saat itu sudah sering membuatkan sistem audio tanpa merek untuk orang-orang terdekat yang ia kenal, mendapatkan dorongan dari mereka untuk serius mengembangkan bisnis audio tersebut.

Merasa termotivasi oleh rekan-rekannya, Daud membuat merek dia sendiri, bernama D’Audio dan mulai membuat komponen audio untuk dipasarkan secara umum di garasinya yang sudah disulap menjadi workshop pembuatan komponen audio.

Menariknya, ini bukan hanya sekadar workshop, tapi workshop garasi yang bisa dibilang cukup mewah dan lengkap. Workshop-nya berisi berbagai perkakas berkualitas mulai dari berbagai kunci, obeng, tang, kikir, gergaji, bor, dan banyak lagi. 

Fakta menarik lainnya, bahwa Daud sudah hobi mengumpulkan perkakas-perkakas tersebut sejak tinggal di Australia, dan membawa semua koleksinya secara hand carry sedikit demi sedikit ke rumahnya di Jakarta. Dari workshop inilah Daud mulai mengembangkan produk-produk D’Audio, seperti amplifier, preamplifier, hingga speaker

Dalam membuat produk pun, Daud dan D’Audio tidak sembarangan, melainkan mengutamakan pengukuran, lalu menyempurnakannya agar enak didengar oleh telinga, sehingga produk tersebut bisa ditempatkan di berbagai ruangan.

“Jadi, kita sesuaikan nih, gak boleh bikin produk yang terlalu clinical, yang super sensitif, yang harus ditempatkan di ruangan khusus agar bisa excel. Kan gak semua orang punya privilege audio room di rumahnya,” ucapnya.

Selain itu, D’Audio juga punya prinsip “Play Anything, Hear Everything” dalam setiap produknya. Prinsip ini muncul dari keresahan Daud yang memandang bahwa kebanyakan produk audio high end itu sudah tersegmentasi, sehingga hanya cocok untuk salah satu atau beberapa genre musik saja, seperti musik orkestra atau klasik. 

“Nah, aku berusaha untuk bikin speaker atau pun amplifier yang all-around. Jadi, bisa main di genre apa pun, mau dangdut, heavy metal, atau dugem sekali pun,” pungkas Daud.

Produk D’Audio yang Akan Hadir di JIAVS 2025

Hingga saat ini, D’Audio sudah mengeluarkan berbagai karya, seperti amplifier tabung dan speaker di berbagai kelas. Misalnya untuk kelas high end, D’Audio telah mengeluarkan seri Genesis dan Infinity. Namun, biasanya D’Audio hanya memproduksi setiap seri dengan jumlah terbatas dan tidak memproduksi kembali seri yang sudah dibuat. Kamu juga bisa melihat lebih banyak produk-produk D’Audio di website-nya pada link berikut ini.

Khusus untuk memeriahkan Jakarta International Audio Video Show atau JIAVS 2025 nanti, D’Audio akan membawa beberapa produknya.

“Kita akan bawa 3 sampai 4 tipe speaker, lalu kita juga bawa 3 tipe amplifier, dari yang kecil sampai yang monoblock,” ucap Daud. 

Speaker D'Audio (Sumber: YouTube Logisonic)

Salah satu speaker yang akan dibawa adalah dari kelas entry-level yang bernama Starlight. Ini merupakan speaker bookshelf 2-way dengan woofer 6 inci dan tweeter 1 inci. Saat kami berkunjung, speaker ini sudah mulai dirilis dan dipasarkan. Jadi, semoga saja di JIAVS nanti produknya masih ada ya!

Kami pun diberikan kesempatan untuk mendengarkan speaker Starlight yang di-drive oleh preamp dan amplifier tabung D’Audio. Sistem ini juga yang rencananya akan dibawa Daud ke pameran. 

Meskipun speaker ini dilabeli entry-level, kualitasnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Saat diuji coba, speaker ini mampu menghasilkan suara yang tight, punchy, dan memiliki staging yang luas, baik secara horizontal maupun vertikal. Sebuah pengalaman yang jarang ditemukan pada speaker yang ukurannya setara.

Selain itu, preamplifier dan amplifier tabung D’Audio ini tidak kalah hebatnya. Meskipun biasanya amplifier tabung terasa enak dan efektif untuk musik-musik klasik atau orkestra, tapi amplifier tabung racikan D’Audio ini bisa optimal di lagu yang bass-nya cukup heavy. Hal ini mematahkan stigma kalau amplifier tabung hanya cocok untuk musik-musik mellow.

Kamu bisa menyaksikan bagiamana review kami dan mendengarkan soundcheck-nya pada video berikut ini.

Harapan D’Audio Sebagai Merek Lokal

Sebagai seseorang yang mem-branding produknya dengan merek lokal, Daud masih menghadapi tantangan dalam membangun brand-nya. Salah satunya adalah dari respon pasar Indonesia yang masih terlihat meragukan produk-produk dengan merek lokal, bukan hanya D’Audio, tapi juga merek lokal lainnya. 

“Padahal kalau saya lihat, banyak sih produk-produk lokal yang bagus. Maksudnya udah setara lah sama (merek) internasional,” ucap Daud.

Pandangan itu mungkin muncul karena speaker merek lokal dibuat atau dirakit oleh perseorangan atau biasa yang disebut speaker butik, bukan pabrikan. Padahal banyak merek speaker internasional yang mulai bisnisnya sebagai butik, bahkan berawal dari garasi seperti D’Audio.

“Misalnya kayak Audio Note lah, dari Jepang, yang jual amplifier-nya udah miliaran. Karyawannya cuma 12 orang dan mereka start-nya dari garage. Banyak juga brand lainya yang kita anggap gede, kayak Audio Research, mulainya juga dari garage,” tambahnya.

Maka dari itu, Daud berharap agar produk-produk audio karya anak bangsa lebih banyak mendapat tempat dan apresiasi di pasar Indonesia. 

“Karena kalau saya lihat sih, banyak banget anak-anak muda dan juga orang-orang Indonesia ini yang kreativitasnya cukup tinggi, cuma kendalanya mereka gak di-appreciate,” pungkas Daud pada Tim Logisonic.

Listening Room D'Audio (Sumber: YouTube Logisonic)

Itulah interview singkat kami bersama Daud Pranoto, owner D’Audio. Kalau kamu penasaran dengan kehebatan karya-karya D’Audio, pameran JIAVS 2025 nanti adalah moment yang tepat untuk mendengarkan langsung dan berbincang-bincang dengan Daud Pranoto. 

Hadir ke pameran JIAVS 2025 juga bisa dijadikan sebagai ajang apresiasi untuk speaker-speaker lokal, karena bukan hanya D’Audio saja merek lokal yang akan hadir, masih ada banyak lagi, seperti Traumakustik, Aurel Bryan, Anda Audio, SB Acoustics, dan lainnya.

Jadi, update terus seputar JIAVS 2025 dengan klik di sini atau hubungi kami via whatsapp di +628118995380. Jangan lupa untuk subscribe channel YouTube Logisonic dan follow akun Tiktok @Logisonic untuk menyaksikan berbagai konten video menarik seputar JIAVS 2025.

Ingin kerja sama?

Kami terbuka untuk kolaborasi brand dan partnership seputar audio & home entertainment.

HiFi for everyone!

Dante Certification Level 3

Dante Level 3
Certified

Experience Center

Brooklyn Soho West 8E
Jl. Alam Sutera Boulevard No.Kav. 22 & 26, Pakualam, Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15320, Indonesia

© 2023-2025 CV Logisonic Indonesia

HiFi for everyone!

Dante Certification Level 3

Dante Level 3
Certified

Experience Center

Brooklyn Soho West 8E
Jl. Alam Sutera Boulevard No.Kav. 22 & 26, Pakualam, Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15320, Indonesia

© 2023-2025 CV Logisonic Indonesia

HiFi for everyone!

Dante Certification Level 3

Dante Level 3
Certified

Experience Center

Brooklyn Soho West 8E
Jl. Alam Sutera Boulevard No.Kav. 22 & 26, Pakualam, Kec. Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15320, Indonesia

© 2023-2025 CV Logisonic Indonesia