Education/Tutorial
3 Mei 2025
Fakhrizal M
Ketika kamu menonton film di bioskop, kamu pasti pernah merasakan suara ledakan atau dentuman yang membuat ruangan terasa bergetar. Efek suara itu dihasilkan oleh peran subwoofer, salah satu bagian sistem speaker di bioskop tersebut. Tapi, apa itu subwoofer? Apakah untuk sistem audio di rumah, seperti sistem stereo atau home theater membutuhkan subwoofer?
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang subwoofer, mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, dan jenis-jenisnya. Maka dari itu, langsung aja yuk kita bahas berikut ini!
Mengenal Subwoofer

Subwoofer adalah salah satu dari jenis speaker yang berfokus untuk mereproduksi suara berfrekuensi rendah. Biasanya subwoofer memiliki rentang frekuensi sekitar 80-150 Hz saja. Dengan begitu, sebenernya subwoofer berperan sebagai pelengkap dari sistem audio agar memperluas respon bass dan membuat suara dari sistem audio lebih berisi.
Secara umum, cara kerja subwoofer sama seperti jenis speaker lainnya. Mulai dari coil speaker bergerak, kemudian driver mengubah sinyal listrik dari sumbernya menjadi gelombang suara yang bisa kamu dengar dan rasakan. Bedanya, subwoofer memang difokuskan untuk menghasilkan frekuensi rendah.
Driver pada subwoofer berukuran lebih besar dibandingkan dengan driver lainnya. Biasanya terdapat dalam beberapa ukuran standar, seperti dalam diameter 8, 10, 12, 15, atau 16 inci. Kabinet subwoofer juga biasanya terbuat dari papan serat dengan kepadatan sedang, kayu lapis, atau bahan lain yang kaku dan tidak beresonansi.
Filter dan crossover
Seperti yang dibahas sebelumnya, bahwa subwoofer dirancang untuk menghasilkan suara berfrekuensi rendah saja, maka sinyal frekuensi dari sumber harus disaring agar tidak masuk driver. Proses ini dilakukan menggunakan metode low pass filter, yaitu filter yang hanya membiarkan frekuensi rendah untuk masuk ke driver dan menghilangkan frekuensi tinggi.
Selain itu, sinyal yang masuk ke speaker utama juga disaring menggunakan high pass filter, sehingga masing-masing driver hanya menerima frekuensi yang sesuai dengan kemampuannya. Fungsi low pass dan high pass filter ini biasanya disatukan dalam sistem yang disebut crossover. Fitur ini bisa terdapat pada receiver kamu, atau langsung terpasang di dalam subwoofer.
Di frekuensi berapa subwoofer harus melakukan crossover itu biasanya dapat diatur melalui knob crossover yang ada di belakang subwoofer. Knob ini menentukan titik frekuensi di mana suara subwoofer berkurang agar bisa menyatu secara halus dengan suara dari speaker utama. Jika kamu mengetahui batas frekuensi yang dapat ditangani speaker utama, maka atur knob pada frekuensi tersebut. Pada beberapa subwoofer yang lebih canggih, kamu bisa mengatur crossover tersebut dari aplikasi di smartphone sehingga lebih praktis dan akurat.
Fungsi Subwoofer

Subwoofer memiliki berbagai fungsi utama dalam sebuah sistem audio, baik untuk sistem stereo atau sistem home theater. Berikut ini adalah fungsi-fungsi krusial yang bisa kamu rasakan dari subwoofer:
Memperkuat suara bass. Karena subwoofer adalah speaker yang dedicated untuk menanganai suara berfrekuensi rendah, maka adanya subwoofer akan membuat suara bass menjadi lebih terasa dan lebih dalam.
Memperluas respon frekuensi. Dengan adanya subwoofer, rentang frekuensi dari sistem audio menjadi lebih luas terutama ke arah frekuensi rendah. Dengan begitu, yang awalnya tidak bisa dijangkau oleh speaker utama, bisa ditangani oleh subwoofer.
Meringankan tugas speaker utama. Adanya subwoofer dapat meringankan beban speaker utama karena tugas menghasilkan suara berfrekuensi rendah diambil alih. Dengan begitu, speaker utama dapat fokus untuk mereproduksi frekuensi menengah dan tinggi sehingga dapat meningkatkan clarity dan mengurangi distorsi.
Menciptakan efek sinematik. Pada sistem home theater, subwoofer dapat menciptakan efek sinematik seperti menghasilkan getaran, gemuruh, dan dentuman yang lebih dalam. Hal ini membuat pengalaman menonton kamu di rumah menjadi lebih mirip seperti di bioskop.
Ragam Jenis Subwoofer

Selain punya peranan yang krusial untuk sebuah sistem audio, subwoofer juga tersedia dalam berbagai jenis, mulai dari berdasarkan sumber komponennya, desain enclosure-nya, hingga penempatannya.
1. Berdasarkan sumber tenaga
Dilihat dari sumber tenaganya, subwoofer terbagi ke dalam dua bagian, subwoofer aktif dan subwoofer pasif.
Subwoofer aktif, adalah subwoofer yang dilengkapi dengan amplifier di dalamnya, sehingga kamu tidak membutuhkan amplifier eksternal lagi sehingga pengaturannya lebih praktis. Selain itu, jenis subwoofer ini cocok untuk penggunaan di ruangan yang minimalis.
Subwoofer pasif, adalah subwoofer yang tidak memiliki amplifier bawaaan sehingga perlu disambungkan pada amplifier eksternal. Ini membuat subwoofer sedikit lebih kompleks pada instalasinya, tetapi memiliki fleksibilitas lebih baik, terutama dalam hal peningkatan atau kustomisasi sistem audio.
2. Berdasarkan desain enclosure
Jika dilihat dari desain enclosure-nya, subwoofer dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Sealed (tertutup), adalah subwoofer yang memiliki enclosure dengan ruang kedap udara dan tidak memiliki ventilasi. Desain seperti ini mencegah gelombang suara yang dipancarkan dari bagian belakang driver mengganggu gelombang suara dari bagian depan. Subwoofer dengan sealed enclosure terdiri dari amplifier, enclosure, dan driver yang bertanggung jawab atas semua radiasi akustik sistem.
Ported (bass reflex), adalah subwoofer yang memiliki satu atau lebih port sehingga memungkinkan tekanan antara bagian dalam dan luar enclosure disamakan. Ketika diafragma driver bergerak mundur ke dalam enclosure, tekanan internal meningkat dan kemudian dilepaskan melalui port enclosure, menyebabkan resonansi port pada frekuensi tertentu. Port menambah output sistem pada frekuensi ini dengan menyediakan area permukaan tambahan dan perpindahan udara, sehingga menghasilkan perluasan respons frekuensi rendah dan peningkatan SPL.
Band-pass, adalah subwoofer yang memiliki dua ruang terpisah. Ruang utama berupa kotak tertutup atau berventilasi yang berisi driver subwoofer, sedangkan ruang sekunder menciptakan efek band-pass pada respons subwoofer. Desain enclosure ini menghasilkan output bass yang sangat efisien pada rentang frekuensi tertentu.
3. Berdasarkan penempatan
Berdasarkan penempatannya, subwoofer dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Freestanding subwoofer, adalah subwoofer yang dapat ditempatkan di mana saja di dalam ruangan, sehingga lebih fleksibel untuk menempatkannya.
In-wall/In-ceiling subwoofer, adalah subwoofer yang terinstegrasi ke dalam struktur bangunan. Subwoofer jenis ini cocok untuk kamu yang ingin mendesain ruangan dengan minimalis, karena subwoofer tidak tampak di ruangan.
Corner subwoofer, adalah subwoofer yang khusus dirancang untuk penempatan di sudut ruangan.
Itulah penjelasan tentang subwoofer beserta cara kerja, fungsi, dan jenis-jenisnya. Adanya subwoofer pada sistem audio di rumah kamu pasti akan membuat pengalaman menikmati musik atau menonton film menjadi lebih berkesan.
Jika kamu tertarik untuk mendapatkan subwoofer yang paling cocok untuk kebutuhan kamu, langsung aja cek Tokopedia Logisonic. Di sini tersedia subwoofer dari berbagai merek, seperti Yamaha NS SW100, Polk Audio HTS10, SVS 3000 Micro, KEF Kube 12 MIE, dan KEF KC62.
Jangan lupa subscribe YouTube Logisonic untuk mendapatkan edukasi dan informasi berupa video yang menarik, serta mendapatkan informasi terkait produk-produk yang pernah kami review. Kamu juga bisa konsultasi seputar kebutuhan speaker dan sistem audio dengan hubungi nomor whatsapp +628118995380 atau DM via Instagram @logisonic. Atau kalau kamu mau coba langsung speaker-nya, bisa datang ke Experience Center kami dengan book an appointment di link berikut ini.
Ingin kerja sama?
Kami terbuka untuk kolaborasi brand dan partnership seputar audio & home entertainment.